CINTA DAN BENCI SEDERHANA SAJE



Berkata imam at Turmudzi rahimahullah:

Bab Maa Ja-a fi 'lIqthishad fi 'lhubbi wa 'lbughdhu ("Sederhana dalam Cinta dan Benci") hal. 2065. "Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Cintailah kekasihmu dengan sederhana saja, boleh jadi kelak dia akan menjadi musuhmu, dan bencilah musuhmu dengan sederhana saja, boleh jadi suatu saat dia akan menjadi kekasihmu." Hadits ini dishahihkan oleh Imam al Muhaddits Al Albani (lihat Shahih at Turmudzi lil Albani, hal. 1997 dan Ghayatul Maram fi takhrij ahadits Al Haram wal Haram hal. 472)



Berkata al Mubarakfury dalam Tuhfatul Ahwadzi (Juz 6 hal. 113-114):

"Cintailah kekasihmu dengan sederhana saja (jangan terlalu sangat)" termasuk dalam bab Al Af`al (perbuatan-perbuatan) bukan Al Ahwal (keadaan-keadaan), atau dengan ungkapan lain "Aku mencintainya dengan cinta yang sederhana", kata haunan di sini adalah kata sifat dari kalimat "merindukannya dan mencintainya", sehingga maksudnya adalah "cintailah dengan sederhana saja, jangan terlalu sangat, tanpa berlebih-lebihan di dalamnya". Mencintai tanpa diiringi dengan perbuatan (fi`l) berlebihan meskipun di dalam kondisi (haal) jiwanya penuh dengan rasa cinta dan kerinduan. Alasannya telah disebutkan, yaitu ingat, boleh jadi orang yang dicintai akan menjadi musuhmu pada suatu saat nanti.


Berkata Al Munawi dalam Syarhu l'Jami`us Shaghir,

"Ketika dia berubah dari kekasih menjadi musuh, karena perubahan masa atau kondisi, yang demikian agar engkau tidak menjadi larut dalam penyesalan ketika cintamu amat sangat kemudian dia berubah sehingga engkau menjadi membencinya. Atau sebaliknya, engkau menjadi malu ketika engkau tiba-tiba menjadi mencintai dia yang dulu merupakan musuhmu."


Al Hasan al Bashri rahimahullah berkata,

"Cintailah sekedarnya dan bencilah sekedarnya, sungguh telah berlebihan suatu kaum dalam cinta kemudian mereka menjadi hancur karenanya, dan telah berlebihan suatu kaum yang lain dalam membenci kemudian mereka menjadi binasa."

Dan berkata Nabi shallallahu `alaihi was salam,

"Datang kepadaku Jibril `alaihissalam kemudian dia berkata, 'Ya Muhammad, hiduplah sesukamu, sesungguhnya engkau kelak akan mati, dan cintailah siapapun yang engkau kehendaki, sesungguhnya engkau kelak akan berpisah darinya. Dan berbuatlah sesukamu, sesungguhnya engkau akan dibalas dengannya. Ketahulah, sesungguhnya kemulian orang yang beriman itu terletak pada shalat malamnya, dan kejayaannya terletak pada ketak butuhannya dari manusia lainnya." (Riwayat Al Hakim dan Baihaqi, Al Mundziri menghasankannya, dan Albani menyebutkannya dalam Silsilah Ash Shahihahnya dengan perubahan redaksi.)

ARTIKEL UNTUK DIKONGSI BERSAMA.. (Copy dari Kak Wanie..hehe. Syukran ye)


Jika anda menyukai seseorang, janganlah terlalu menyukai, kelak anda tidak nampak apa-apa kekurangan pada dirinya lagi. Jika anda membenci seseorang, janganlah anda terlalu membenci, kelak anda tidak melihat sebarang kebaikan pada dirinya lagi.

Manusia menjadi buta tatkala dia terlalu menyukai, terlalu meminati dan terlalu mengagumi. Anda menyukai seseorang, anda akan terpegun dengan kata-katanya; anda meminati sesuatu anda akan berusaha sedaya mungkin untuk mendapatkannya meskipun kadang-kadang usaha anda itu menempuh sejuta bahaya; anda mengagumi anda buta untuk melihat sebarang kecacatan yang ada padanya.

Bersederhanalah dalam menyukai, meminati dan mengagumi; kelak anda akan lebih berhati-hati tatkala melangkah, tatkala membuat keputusan dan tatkala menyintai. Ramai orang yang menjadi mangsa kesukaan yang terlalu, rasa minat yang mendalam serta kekaguman yang tinggi.

Jika anda terlalu mengharap, anda akan terlalu kecewa apabila gagal. Mengharap itu boleh, tapi usah terlalu hingga anda tidak nampak sebarang kebaikan lagi apabila gagal. Setiap kegagalan menyimpan kejayaan; setiap masalah membuka peluang; setiap jalan rezeki yang tertutup banyak lagi yang terbuka.

Jika anda gagal mendapat perhatian, itu baik sebab sekurang-kurangnya anda ada pilihan lain dan tidak terpenjara oleh yang satu. Jika anda berjaya, itu baik sebab ia mungkin pilihan yang terbaik. Tetapi usahlah terlalu meminati sebab apabila anda mula tidak dipedulikan, anda akan teramat kecewa dan usahlah terlalu hambar sebab dengan itu anda tidak akan dipedulikan.

Kita mudah buta oleh kilauan permata di hadapan mata. Kita ambil, kita gilap, dan kita simpan. Kita berbangga dengan permata itu dan menganggap kita telah mendapat puncak kebahagiaan dalam hidup.

Ramai orang menjadi keliru oleh silaunya mata melihat cahaya yang memancar. Permata tidak semuanya asli. Kalau mudah diperolehi, tentu bukan asli. Mengapa tidak ambil, teliti dan letakkan kembali. Kemudian fikir. Jika ia tulen, usahakanlah untuk memilikinya, jika ia palsu, tinggalkan atau ambil dan simpan. Kalau ada orang berhajatkannya, jual atau berikan saja. Yang palsu tentu tidak berharga malah lebih sakit memeliharanya nanti. Luarnya indah, cukup masa ia mengelupas dan mendedahkan apa yang sebenarnya di dalam.

'Ah..inilah yang aku pertahankan, rupa-rupanya hanya besi buruk bersalut emas tiruan'

Tatkala kita terngadah, terasa sakit akibat terhantuk telah banyak kali kita alami. Mengapa kita tidak nampak meskipun kita bukan cacat penglihatan? Mengapa kita gagal melihat gajah di hadapan mata sedangkan kita sudah lama kenal rupa gajah?

Jawapannya, apabila kita terlalu meminati, kita akan hilang pertimbangan. Otak kita telah berpegang pada satu-satu prinsip sebelum ia membuat taakulan Taakulan adalah kebolehan menilai sesuatu mengikut fikiran logik. Penilaian yang didasarkan pada prinsip biasanya lebih berpihak pada prinsip tersebut.

Maka usah terlalu meminati kelak anda akan menjadi buta dan tuli. Semua orang melihat buruk, tetapi anda tetap melihat cantik. Semua orang berkata yang sama, tetapi anda masih tidak mendengar apa-apa.

Terjemahkan kekaguman anda itu dengan lebih mengagumi PENCIPTA-nya. Siapa lagi kalau tidak Allah Maha Esa yang kita agung-agungkan. Dasarkan penglihatan dan penilaian kita kepada ilmu agama untuk menjadi penyuluh laluan hidup kita, kelak pilihan kita menjadi lebih baik dan lebih bermakna.

Jika kita melihat permata, usah terlalu hairan dengan kilauan permata itu, tapi lihat juga dari mana cahayanya datang. Ada kalanya cahaya yang dibiaskan oleh permata datntanya dari cahaya kalimantang yang tidak mampu menyuburkan tanaman.

Bersederhana adalah jawapan kepada semua persoalan.

-Membina Peribadi Anggun, Dr. HM Tuah Iskandar Al-Haj-

0 comments:

Search This Blog


 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 COGITO ALLAH SUM..... |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.